15 Desember 2008

"Bom"

Minggu malam saya menangis sesegukan di telpon. Di seberang sana, terdengar suara suami saya,” udah lah, kamu tenang dulu. Siram pelan-pelan. Ntar juga hilang sendiri! Nggak usah pake nangis segala, dong!” ujarnya. Sedikit kesal. Ya, saya memang sedang bt gara-gara WC mampet.

Saya sudah mewanti-wanti suami supaya lekas memperbaikinya. Tapi, peer itu pasti lupa dikerjakan ketika dia pulang. Wuah… akhirnya, yang saya takutkan terjadi juga, kan!

Akhirnya, saya berusaha kembali, dengan bimbingan suami di seberang sana. “Pelan-pelan… airnya yang banyak….nggak usah panik gitu!” instruksinya. Viola… akhirnya…. WC tidak mampet lagi! Wuaduh… ternyata selain menjadi suami yang bisa menenangkan isteri seperti saya, dia juga berbakat jadi ahli WC spiritual, hehehe. 

Saya sendiri merasa malu ketika akhirnya dia menertawakan tingkah saya yang seperti anak manja barusan. Mungkin saya perlu belajar lebih mandiri, karena ternyata selama ini saya masih tidak bisa mengatasi masalah-masalah kecil sendiri. Makasih, ya, bom... sudah mengingatkan saya! Tapi, please, jangan muncul lagi menjadi masalah di rumah kami :0

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wakkakaka...
bingung dah mau komentar apa...
huhuhuuu...