Namun, saya bersyukur simbah sudah bisa meninggal dengan tenang. Pasalnya, semua keinginannya di saat-saat terakhir sudah terpenuhi. Yang pertama, beliau ingin menyaksikan pernikahan saya. Untunglah kami bisa mewujudkannya. Yang kedua, beliau ingin kurban kambing. Ini juga sudah kami laksanakan. Kata ibu saya, hal itu membuat simbah saya meninggal dengan keadaan baik, seperti orang sedang tidur saja. Tidak ada penderitaan sama sekali.
Yah, mungkin ini yang disebut dengan takdir. We never know when someone will leave us. Jadi, sebelum saat itu datang, ada baiknya kita selalu berusaha membahagiakan orang-orang yang kita sayang.
Selamat jalan, Mbah! Maaf kalau selama ini saya ada kesalahan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar